Quraish Shihab
Saat didapati Mûsâ tak tahan lagi menahan pedih, Allah mewahyukan kepadanya untuk membawa pergi orang-orang Banû Isrâ'îl yang beriman pada malam hari. Dan Allah telah mengatur kedua kelompok ini--yaitu Mûsâ dan kaumnya berada di muka, sementara Fir'aun beserta kaumnya mengikuti di belakang mereka--sehingga, begitu sampai di laut, Allah akan membinasakan Fir'aun dan balatentaranya.
Tafsir Jalalayn
(Dan Kami wahyukan kepada Musa) sesudah beberapa tahun ia tinggal bersama dengan kaum Firaun, yang di masa-masa itu ia menyeru mereka kepada jalan yang benar dengan membawa ayat-ayat Allah, akan tetapi hal itu tidak menambah mereka melainkan hanya kesombongan belaka, ("Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku) yakni bangsa Bani Israel. Menurut suatu qiraat lafal An Asri dibaca An-isri. Asal katanya adalah berakar dari lafal Asra; maksudnya, pergilah dengan mereka menuju ke arah laut Merah di malam hari (karena sesungguhnya kamu sekalian akan dikejar") oleh Firaun dan bala tentaranya, maka mereka pun ikut masuk ke dalam laut di belakang kalian, lalu Aku menyelamatkan kalian dan menenggelamkan mereka.