indonesia [Berubah]

Ar-Ra’d-35, Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri

berikutnya
sebelumnya
share on facebook  tweet  share on google  print  
35

Ar-Ra’d-35, Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri

Bandingkan semua terjemahan Indonesia Surah Ar-Ra’d - Ayat 35

سورة الرّعد

Surah Ar-Ra’d

Bismillāhir rahmānir rahīm

مَّثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ أُكُلُهَا دَآئِمٌ وِظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ ﴿٣٥﴾
13/Ar-Ra’d-35: Mathalu aljannati allatee wuAAida almuttaqoona tajree min tahtiha alanharu okuluha daimun wathilluha tilka AAuqba allatheena ittaqaw waAAuqba alkafireena alnnaru

Bahasa Indonesia

Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.

Quraish Shihab

Jika mereka mendapat siksaan semacam itu, maka orang-orang Mukmin mendapatkan surga dengan kenikmatannya. Mereka memang telah dijanjikan untuk itu. Surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang berpegang teguh pada kebenaran, dan memiliki iman sebagai benteng yang melindungi mereka dari kebatilan, adalah surga yang di bawah pepohonannya dialiri sungai-sungai dengan airnya yang tawar. Buah- buahannya abadi, tak akan pernah habis. Naungannya pun kekal. Itu adalah akibat baik bagi orang-orang yang tidak berbuat jahat. Sedangkan orang-orang yang ingkar, akibat yang akan dirasakan adalah neraka.

Tafsir Jalalayn

(Perumpamaan) gambaran (surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa) kalimat ayat ini menjadi mubtada, sedangkan khabarnya tidak disebutkan, lengkapnya mengatakan: yaitu seperti apa yang akan Kami ceritakan kepada kalian (mengalir sungai-sungai di bawahnya; buah-buahannya) artinya apa-apa yang dimakan di dalam surga (tiada henti-hentinya) tidak pernah lenyap (sedang naungannya) tiada henti-hentinya pula, tidak pernah terhapus oleh matahari, karena di dalam surga tidak ada matahari. (Itulah) yakni surga itu (tempat kesudahan) akhir daripada kesudahan (orang-orang yang bertakwa) takut kepada perbuatan syirik (sedangkan tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka).
35