indonesia [Berubah]

القرآن الكريم / جزئها ٣٠ / صفحة ٥٨٤

An-Nazi’at 16-46, Al Quran - Juz 30 - Halaman 584

Juz-30, halaman-584 - Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri
Juz-30, halaman-584 - Quran pembacaan ke oleh Maher Al Mueaqly
Juz-30, halaman-584 - Quran pembacaan ke oleh Mishary AlAfasy
sebelumnya
berikutnya
share on facebook  tweet  share on google  print  
إِذْ نَادَاهُ رَبُّهُ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى ﴿١٦﴾
79/An-Nazi’at-16: Ith nadahu rabbuhu bialwadi almuqaddasi tuwan
Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa; (16)
اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى ﴿١٧﴾
79/An-Nazi’at-17: Ithhab ila firAAawna innahu tagha
"Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, (17)
فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَى أَن تَزَكَّى ﴿١٨﴾
79/An-Nazi’at-18: Faqul hal laka ila an tazakka
dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)". (18)
وَأَهْدِيَكَ إِلَى رَبِّكَ فَتَخْشَى ﴿١٩﴾
79/An-Nazi’at-19: Waahdiyaka ila rabbika fatakhsha
Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?" (19)
فَأَرَاهُ الْآيَةَ الْكُبْرَى ﴿٢٠﴾
79/An-Nazi’at-20: Faarahu alayata alkubra
Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. (20)
فَكَذَّبَ وَعَصَى ﴿٢١﴾
79/An-Nazi’at-21: Fakaththaba waAAasa
Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai. (21)
ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى ﴿٢٢﴾
79/An-Nazi’at-22: Thumma adbara yasAAa
Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). (22)
فَحَشَرَ فَنَادَى ﴿٢٣﴾
79/An-Nazi’at-23: Fahashara fanada
Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (23)
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى ﴿٢٤﴾
79/An-Nazi’at-24: Faqala ana rabbukumu alaAAla
(Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi". (24)
فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَى ﴿٢٥﴾
79/An-Nazi’at-25: Faakhathahu Allahu nakala alakhirati waaloola
Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (25)
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَى ﴿٢٦﴾
79/An-Nazi’at-26: Inna fee thalika laAAibratan liman yakhsha
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). (26)
أَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاء بَنَاهَا ﴿٢٧﴾
79/An-Nazi’at-27: Aantum ashaddu khalqan ami alssamao banaha
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, (27)
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا ﴿٢٨﴾
79/An-Nazi’at-28: RafaAAa samkaha fasawwaha
Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, (28)
وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا ﴿٢٩﴾
79/An-Nazi’at-29: Waaghtasha laylaha waakhraja duhaha
dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. (29)
وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا ﴿٣٠﴾
79/An-Nazi’at-30: Waalarda baAAda thalika dahaha
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. (30)
أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءهَا وَمَرْعَاهَا ﴿٣١﴾
79/An-Nazi’at-31: Akhraja minha maaha wamarAAaha
Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. (31)
وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا ﴿٣٢﴾
79/An-Nazi’at-32: Waaljibala arsaha
Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (32)
مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ ﴿٣٣﴾
79/An-Nazi’at-33: MataAAan lakum walianAAamikum
(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (33)
فَإِذَا جَاءتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى ﴿٣٤﴾
79/An-Nazi’at-34: Faitha jaati alttammatu alkubra
Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. (34)
يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنسَانُ مَا سَعَى ﴿٣٥﴾
79/An-Nazi’at-35: Yawma yatathakkaru alinsanu ma saAAa
Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, (35)
وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَن يَرَى ﴿٣٦﴾
79/An-Nazi’at-36: Waburrizati aljaheemu liman yara
dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. (36)
فَأَمَّا مَن طَغَى ﴿٣٧﴾
79/An-Nazi’at-37: Faamma man tagha
Adapun orang yang melampaui batas, (37)
وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ﴿٣٨﴾
79/An-Nazi’at-38: Waathara alhayata alddunya
dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, (38)
فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى ﴿٣٩﴾
79/An-Nazi’at-39: Fainna aljaheema hiya almawa
maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). (39)
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى ﴿٤٠﴾
79/An-Nazi’at-40: Waama man khafa maqama rabbihi wanaha alnnafsa AAani alhawa
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, (40)
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى ﴿٤١﴾
79/An-Nazi’at-41: Fainna aljannata hiya almawa
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (41)
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ﴿٤٢﴾
79/An-Nazi’at-42: Yasaloonaka AAani alssaAAati ayyana mursaha
(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya? (42)
فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَاهَا ﴿٤٣﴾
79/An-Nazi’at-43: Feema anta min thikraha
Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)? (43)
إِلَى رَبِّكَ مُنتَهَاهَا ﴿٤٤﴾
79/An-Nazi’at-44: Ila rabbika muntahaha
Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). (44)
إِنَّمَا أَنتَ مُنذِرُ مَن يَخْشَاهَا ﴿٤٥﴾
79/An-Nazi’at-45: Innama anta munthiru man yakhshaha
Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit) (45)
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا ﴿٤٦﴾
79/An-Nazi’at-46: Kaannahum yawma yarawnaha lam yalbathoo illa AAashiyyatan aw duhaha
Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. (46)