إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاء وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا
﴿١١٦﴾
Bahasa Indonesia
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Quraish Shihab
Tempat kembali yang menyakitkan itu diperuntukkan bagi orang-orang seperti itu, karena mereka telah memusuhi Islam. Sikap memusuhi Islam sama dengan sikap menyekutukan Allah. Setiap dosa dapat diampuni kecuali dosa syirik, menyembah selain Allah dan menentang Rasulullah saw. Sebab, Allah memang bersifat pengampun kecuali terhadap dosa syirik. Dia akan mengampuni dosa selain syirik. Barangsiapa yang menyekutukan Allah dalam beribadah dan perwalian, berarti telah sesat dan jauh dari kebenaran, karena merusak akal dan jiwanya.
Tafsir Jalalayn
(Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa mempersekutukan sesuatu dengan-Nya, dan Dia akan mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan siapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka sungguh ia telah tersesat sejauh-jauhnya) dari kebenaran.