indonesia [Berubah]

Al-An'am-96, Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri

berikutnya
sebelumnya
share on facebook  tweet  share on google  print  
96

Al-An'am-96, Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri

Bandingkan semua terjemahan Indonesia Surah Al-An'am - Ayat 96

سورة الأنعام

Surah Al-An'am

Bismillāhir rahmānir rahīm

فَالِقُ الإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ ﴿٩٦﴾
6/Al-An'am-96: Faliqu alisbahi wajaAAala allayla sakanan waalshshamsa waalqamara husbanan thalika taqdeeru alAAazeezi alAAaleemi

Bahasa Indonesia

Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Quraish Shihab

Dialah yang memecahkan keremangan pagi dengan munculnya cahaya siang, agar makhluk hidup bergegas mencari penghidupan masing-masing. Dia juga yang menciptakan malam sebagai waktu istirahat dan ketenangan jiwa dan raga. Dia juga menjadikan peredaran bulan dan matahari dengan sistem yang sangat teratur rapi. Dengan peredaran bulan dan matahari itu dapat diketahui waktu untuk beribadat dan bermuamalat. Itulah sistem yang sangat sempurna dan akurat, yang diatur oleh Zat yang Mahakuasa, yang mengetahui segala apa yang terjadi di seluruh alam raya(1). (1) Peredaran matahari mengilhami perhitungan hari dan tahun. Sedang peredaran bulan mengilhami perhitungan bulan. (Lihat juga catatan kaki tafsir ayat 189, surat al-Baqarah).

Tafsir Jalalayn

(Dia menyingsingkan pagi) mashdar yang bermakna isim yakni subuh atau pagi hari; artinya Allahlah yang menyingsingkan sinar pagi, yaitu cahaya yang tampak di permulaan pagi hari mengusir kegelapan malam hari (dan menjadikan malam untuk beristirahat) waktu semua makhluk beristirahat dari kepenatannya (dan menjadikan matahari dan bulan) dibaca nashab diathafkan kepada Lafal lail secara makna (untuk perhitungan) untuk ukuran perhitungan waktu; atau dengan tanpa huruf ba atau hisaaban, maka menjadi hal bagi Lafal yang tersimpan. Artinya matahari dan bulan itu beredar menurut perhitungannya sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat surah Ar-Rahman. (Itulah) yang telah tersebut itu (ketentuan Allah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Mengetahui) seluk-beluk makhluk-Nya.
96