وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنَاهُ رَجُلاً وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِم مَّا يَلْبِسُونَ
﴿٩﴾
Bahasa Indonesia
Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri.
Quraish Shihab
Jika Kami memang menjadikan pendukung rasul dari seorang malaikat seperti yang mereka minta, maka Kami tentu akan membuatnya dalam bentuk manusia, agar mereka dapat menyaksikan dan memahaminya. Sebab, mereka tidak akan mampu melihat malaikat dalam bentuk aslinya. Lagi pula, tentu persoalannya bukan semakin jelas, dan mereka tetap mengira bahwa yang diutus itu adalah seorang manusia. Akhirnya, mereka Kami jerumuskan ke dalam kesalahan yang sama.
Tafsir Jalalayn
(Dan kalau Kami jadikan rasul itu) yang diutus untuk mereka (seorang malaikat, tentulah Kami jadikan dia) artinya malaikat itu berupa (seorang laki-laki) artinya berbentuk seorang laki-laki supaya mereka bisa melihatnya, sebab manusia itu tidak akan kuat untuk melihat malaikat (dan) seandainya Kami menurunkannya lalu menjadikannya sebagai seorang laki-laki (niscaya akan Kami serupakan) Kami miripkan (atas mereka apa yang membuat mereka ragu) terhadap diri mereka, sebab mereka pasti mengatakan bahwa malaikat ini tidak lain kecuali seorang manusia seperti kamu.