قَالَ يَا ابْنَ أُمَّ لَا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِي وَلَا بِرَأْسِي إِنِّي خَشِيتُ أَن تَقُولَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَمْ تَرْقُبْ قَوْلِي
﴿٩٤﴾
Bahasa Indonesia
Harun menjawab' "Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): "Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku".
Quraish Shihab
Hârûn berkata kepada Mûsâ, "Wahai putra ibuku, jangan tergesa-gesa memarahiku! Jangan kau pegang jenggot dan kepalaku! Aku benar-benar khawatir kalau aku bersikap keras kepada mereka lalu mereka terpecah menjadi beberapa kelompok, kamu akan berkata kepadaku, "Kau telah memecah Banû Isrâ'îl dan tidak menggantikan aku di antara mereka sebagaimana yang aku percayakan kepadamu."
Tafsir Jalalayn
(Berkatalah) Harun ("Hai putra ibuku!) dapat dibaca Ummi dan Umma maksudnya ibuku, Nabi Harun sengaja menyebut nama ini untuk mengharapkan belas kasihan dari Nabi Musa (Janganlah kamu pegang janggutku) Nabi Musa memegang janggut Nabi Harun dengan tangan kirinya (dan jangan pula kepalaku) Nabi Musa memegang rambut kepala Nabi Harun dengan tangan kanannya sebagai pelampiasan kemarahannya (sesungguhnya aku khawatir) seandainya aku mengikutimu, maka pastilah akan mengikutiku pula segolongan orang-orang yang menyembah anak lembu itu (bahwa kamu akan berkata kepadaku, 'Kamu telah memecah belah antara Bani Israel) lalu kamu marah kepadaku (dan kamu tidak menunggu) (perintahku") di dalam mengambil sikap.