قَالَ سَلَامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا
﴿٤٧﴾
Quraish Shihab
Ibrâhîm bersikap lembut terhadap bapaknya, lalu mengucapkan salam perpisahan seraya berkata, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, dan aku akan memohon kepada Tuhanku agar engkau mendapatkan petunjuk dan ampunan. Sesungguhnya Tuhanku selalu menyayangiku dan berada di dekatku.
Tafsir Jalalayn
(Ibrahim berkata, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu) dariku, maksudnya aku tidak akan lagi menimpakan hal-hal yang tidak diinginkan kepadamu (aku akan memintakan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku") lafal Hafiyyan berasal dari lafal Hafaa, yang artinya sangat baik hingga Dia selalu memperkenankan doaku. Kemudian Nabi Ibrahim memenuhi janjinya itu, sebagaimana disebutkan di dalam surah Asy-Syu'ara, yaitu, ".. dan ampunilah bapakku..." (Q.S. Asy-Syu'ara, 86). Hal ini dilakukan oleh Nabi Ibrahim sebelum jelas baginya bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam surah At-Taubah.