indonesia [Berubah]

Az-Zumar-7, Surah Rombongan-rombongan Ayat-7

39/Az-Zumar-7 - Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri
berikutnya
sebelumnya
share on facebook  tweet  share on google  print  
7

Az-Zumar-7, Surah Rombongan-rombongan Ayat-7

Bandingkan semua terjemahan Indonesia Surah Az-Zumar - Ayat 7

سورة الزمر

Surah Az-Zumar

Bismillāhir rahmānir rahīm

إِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ﴿٧﴾
39/Az-Zumar-7: In takfuroo fainna Allaha ghaniyyun AAankum wala yarda liAAibadihi alkufra wain tashkuroo yardahu lakum wala taziru waziratun wizra okhra thumma ila rabbikum marjiAAukum fayunabbiokum bima kuntum taAAmaloona innahu AAaleemun bithati alssudoori

Bahasa Indonesia

Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu.

Quraish Shihab

Andai kata kalian, wahai manusia, mengingkari nikmat Allah, Dia tetap Mahakaya yang tidak akan pernah memerlukan keimanan dan kesyukuran kalian. Dia tidak merelakan hamba-hamba-Nya bersikap kufur, karena sikap itu hanya akan merugikan mereka sendiri. Dan apabila kalian bersyukur atas karunia yang diberikan-Nya kepada kalian, Dia tentu akan memberikan perkenan untuk itu. Jiwa yang berdosa tidak akan dibebani dosa jiwa yang lain. Kemudian kepada Tuhanlah kalian akan dikembalikan, lalu Dia memberitahukan apa yang dahulu kalian lakukan di dunia. Sesungguhnya, Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam kalbu kalian. (1) (1) Ayat ini merupakan pernyataan dari al-Qur'ân mengenai prinsip individualitas hukuman seperti yang terdapat pula pada ayat 23 surat Yûsuf. Sebuah prinsip yang baru dikenal dalam ilmu hukum dan perundang-undangan belakangan ini.

Tafsir Jalalayn

(Jika kalian kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan kalian dan Dia tidak meridai kekafiran bagi hamba-hamba-Nya) sekalipun ada di antara hamba-hamba-Nya yang menghendakinya (dan jika kalian bersyukur) kepada Allah, karenanya lalu kalian beriman (niscaya Dia meridai tasyakur) dapat dibaca Yardhah atau Yardhahu, artinya Dia pasti meridai tasyakur (kalian itu; dan tidaklah akan menanggung dosa) yakni seseorang (yang telah berbuat dosa akan dosa) orang (yang lain) maksudnya, seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. (Kemudian kepada Rabb kalianlah kembali kalian lalu Dia memberitakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada) dalam kalbu kalian.
7