أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
﴿٤١﴾
Bahasa Indonesia
Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Quraish Shihab
Wahai Rasul, tidakkah kamu yakin bahwa semua yang menetap di langit dan bumi tunduk kepada Allah Swt. Termasuk burung-burung juga tunduk kepada-Nya ketika sedang membentangkan sayapnya. Semua makhluk tersebut tunduk pada perintah dan aturan Allah. Mereka menyucikan-Nya dari sekutu dan segala sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya. Semua makhluk ini--melalui wahyu--telah mengetahui kewajiban mereka untuk tunduk kepada Allah dan menyucikan-Nya serta melaksnakan tugas kehidupan. Di balik itu, Allah Maha Mengetahui salat, tasbih dan semua yang dilakukan hamba-hamba-Nya. Lalu bagaimana orang-orang itu tidak mempercayai-Nya?
Tafsir Jalalayn
(Tidakkah kamu melihat, bahwasanya Allah kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi) dan termasuk ke dalam pengertian bertasbih adalah salat (dan juga burung-burung) lafal Thair adalah bentuk jamak dari lafal Ath Thaair, yakni makhluk yang terbang antara bumi dan langit (dengan mengembangkan sayapnya) lafal Shaaffaatin adalah Hal atau kata keterangan keadaan dari burung-burung tadi, yaitu burung-burung itu membaca tasbih dengan mengembangkan sayapnya. (Masing-masingnya telah diketahui) oleh Allah (cara salat dan bertasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan). Di dalam ungkapan ini, semuanya dianggap sebagai makhluk yang berakal.