indonesia [Berubah]

An-Naml-7, Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri

berikutnya
sebelumnya
share on facebook  tweet  share on google  print  
7

An-Naml-7, Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri

Bandingkan semua terjemahan Indonesia Surah An-Naml - Ayat 7

سورة النمل

Surah An-Naml

Bismillāhir rahmānir rahīm

إِذْ قَالَ مُوسَى لِأَهْلِهِ إِنِّي آنَسْتُ نَارًا سَآتِيكُم مِّنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ آتِيكُم بِشِهَابٍ قَبَسٍ لَّعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ ﴿٧﴾
27/An-Naml-7: Ith qala moosa liahlihi innee anastu naran saateekum minha bikhabarin aw ateekum bishihabin qabasin laAAallakum tastaloona

Bahasa Indonesia

(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya: "Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu khabar daripadanya, atau aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat berdiang".

Quraish Shihab

Ingatlah apa yang dikatakan oleh Mûsâ pada istri dan pengikutnya, saat kembali ke negeri Mesir, "Aku sungguh melihat api. Aku akan kembali kepada kalian dengan membawa berita tentang api itu atau aku akan membawakan untuk kalian dari sebagian api itu agar kalian dapat menghangatkan badan dan mengusir rasa dingin."

Tafsir Jalalayn

Ingatlah (ketika Musa berkata kepada keluarganya) yaitu istrinya sewaktu ia berjalan dari Madyan menuju ke Mesir, ("Sesungguhnya aku melihat) dari jauh (api. Aku kelak akan membawa kepadamu kabar daripadanya) mengenai jalan yang harus kita tempuh, karena pada saat itu Nabi Musa tersesat (atau aku membawa kepadamu) dari api itu (suluh api). Jika dibaca Bisyihabi Qabasin, maka Idhafah di sini mengandung makna Bayan. Dapat pula dibaca Bisyihabin Qabasin, artinya obor api yang dinyalakan pada sumbu atau kayu (supaya kamu dapat berdiang") huruf Tha pada lafal Tashthaluna adalah pengganti dari huruf Ta asal, karena wazannya adalah Tafta'iluna, yaitu berasal dari Shaliya atau Shala yang artinya berdiang pada api untuk menghilangkan rasa dingin.
7