indonesia [Berubah]

Al-Kahf-77, Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri

berikutnya
sebelumnya
share on facebook  tweet  share on google  print  
77

Al-Kahf-77, Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri

Bandingkan semua terjemahan Indonesia Surah Al-Kahf - Ayat 77

سورة الكهف

Surah Al-Kahf

Bismillāhir rahmānir rahīm

فَانطَلَقَا حَتَّى إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَن يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنقَضَّ فَأَقَامَهُ قَالَ لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا ﴿٧٧﴾
18/Al-Kahf-77: Faintalaqa hatta itha ataya ahla qaryatin istatAAama ahlaha faabaw an yudayyifoohuma fawajada feeha jidaran yureedu an yanqadda faaqamahu qala law shita laittakhathta AAalayhi ajran

Bahasa Indonesia

Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu".

Quraish Shihab

Mereka berdua melanjutkan perjalanan sampai tiba di sebuah perkampungan. Di sana mereka meminta makan dari penduduk setempat, tetapi kemudian ditolak. Mereka lalu menemukan sebuah dinding yang condong dan hampir runtuh. Hamba saleh itu pun kemudian menopangnya dan menegakkannya kembali. Mûsâ berkata, "Kalau kamu mau, tentu kamu dapat meminta upah atas perbuatanmu itu."

Tafsir Jalalayn

(Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri) yaitu kota Inthakiyah (mereka meminta dijamu kepada penduduk negeri itu) keduanya meminta kepada mereka supaya memberi makan kepadanya sebagaimana layaknya tamu (tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah) yang tingginya mencapai seratus hasta (yang hampir roboh) mengingat kemiringannya yang sangat (maka Khidhir menegakkan dinding itu) dengan tangannya sendiri (Musa berkata) kepadanya, ("Jika kamu mau, niscaya kamu mengambil) menurut suatu qiraat dibaca Laittakhadzta (upah untuk itu)" yakni persenan karena mereka tidak mau menjamu kita, sedangkan kita sangat membutuhkan makanan.
77