indonesia [Berubah]

Al-A’raf-133, Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri

berikutnya
sebelumnya
share on facebook  tweet  share on google  print  
133

Al-A’raf-133, Quran pembacaan ke oleh Abu Bakr al Shatri

Bandingkan semua terjemahan Indonesia Surah Al-A’raf - Ayat 133

سورة الأعراف

Surah Al-A’raf

Bismillāhir rahmānir rahīm

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُّفَصَّلاَتٍ فَاسْتَكْبَرُواْ وَكَانُواْ قَوْمًا مُّجْرِمِينَ ﴿١٣٣﴾
7/Al-A’raf-133: Faarsalna AAalayhimu alttoofana waaljarada waalqummala waalddafadiAAa waalddama ayatin mufassalatin faistakbaroo wakanoo qawman mujrimeena

Bahasa Indonesia

Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

Quraish Shihab

Maka Allah menimpakan kepada mereka lebih banyak lagi bencana dan malapetaka. Dimulai dalam bentuk angin topan yang meluluhlantakan tempat-tempat tinggal mereka, datangnya belalang dalam jumlah besar yang menggerogoti tumbuh-tumbuhan dan pepohonan, serangan hama dan kuman yang membinasakan ternak dan tanaman, tersebarnya katak yang dapat memperkeruh kehidupan mereka dan melalui "bencana darah" yang mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti pendarahan pada beberapa organ tubuh, terkontaminasinya darah, naiknya tekanan darah yang mengakibatkan kelumpuhan (stroke), kencing darah akibat menderita dan sejenisnya, atau berupa berubahnya air yang dibutuhkan dalam keseharian menjadi lautan darah, dan sebagainya. Allah telah mendatangkan pelbagai malapetaka seperti yang disebutkan tadi, tetapi itu semua tidak membuat mereka sadar. Watak mereka memang keras dan hati mereka pun membatu. Mereka enggan beriman dan kembali kepada kebenaran. Mereka, seperti biasanya, merupakan sekelompok manusia yang terlalu sering melakukan kejahatan.

Tafsir Jalalayn

(Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan) yaitu air bah yang memasuki rumah-rumah mereka sehingga mencapai setinggi tempat pesanggrahan duduk mereka selama tujuh hari (belalang) kemudian belalang itu memakan persawahan dan buah-buahan milik mereka, demikian pula (kutu) ulat atau sejenis serangga yang memakan apa yang ditinggalkan oleh belalang (katak) kemudian katak itu memenuhi rumah-rumah mereka dan juga makanan-makanan mereka (dan darah) di dalam air milik mereka (sebagai bukti-bukti yang jelas) yang terang (tetapi mereka tetap menyombongkan diri) tidak mau beriman kepada bukti-bukti tersebut (dan mereka adalah kaum yang berdosa).
133