وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
﴿٢١﴾
Quraish Shihab
Tidak seorang pun yang lebih zalim kepada dirinya sendiri dan kepada kebenaran daripada seseorang yang membuat kebohongan atas Allah swt., menganggap bahwa Dia mempunyai anak atau sekutu, menyandangkan sesuatu yang tidak pantas kepada-Nya, atau mengingkari dalil-dalil yang membuktikan keesaan-Nya dan kebenaran para rasul-Nya. Sungguh, orang-orang yang lalim itu tidak akan mendapatkan kebaikan di dunia maupun di akhirat.
Tafsir Jalalayn
(Dan siapakah) artinya tidak ada seorang pun (yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan kepada Allah) yaitu menyekutukan-Nya dengan selain-Nya (atau mendustakan ayat-ayat-Nya?) Alquran. (Sesungguhnya) artinya keadaan yang sebenarnya (orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan) oleh sebab kedustaannya itu.