أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاء الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَّعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
﴿٦٢﴾
Bahasa Indonesia
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).
Quraish Shihab
Tanyakan pula kepada mereka, wahai Muahammad, "Siapakah yang mengabulkan permohonan orang yang berdoa dalam keadaan kritis, dalam kesulitan luar biasa, lalu berlari mencari perlindungan dengan merendahkan diri dan khusyuk? Siapakah pula yang menolong manusia dari keburukan yang menimpanya? Siapakah yang mengangkat kalian sebagai khalifah di muka bumi sebagai pengganti orang-orang terdahulu? Tidak ada tuhan lain yang menyertai Allah sebagai pemberi karunia dan nikmat-nikmat itu. Akan tetapi kalian, wahai orang-orang kafir, sedikit sekali mengambil pelajaran."
Tafsir Jalalayn
(Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan) orang yang sengsara kemudian tertimpa kemudaratan (apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan) dari dirinya dan dari diri orang selainnya (dan yang menjadikan kalian sebagai khalifah di bumi) Idhafah dalam lafal Khulafa-al Ardhi mengandung makna Fi. Maksudnya. setiap generasi menjadi pengganti generasi sebelumnya. (Apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Amat sedikitlah kalian mengingati-Nya) mengambil pelajaran dari hal ini. Lafal Tadzakkaruna dapat pula dibaca Yadzdzakkaruna; kemudian huruf Ta di-idgham-kan kepada huruf Dzal. Dan huruf Ma di sini untuk menunjukkan makna sedikit sekali. bintang sebagai pemandunya di waktu tengah malam, dan, dengan tanda-tanda yang ada di daratan di waktu siang hari