وَقَالَ مُوسَى رَبِّي أَعْلَمُ بِمَن جَاء بِالْهُدَى مِنْ عِندِهِ وَمَن تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
﴿٣٧﴾
Quraish Shihab
Mûsâ berkata, sebagai jawaban bagi Fir'aun dan kaumnya, "Tuhanku mengetahui bahwa aku telah datang dengan membawa bukti-bukti yang menunjukkan kepada kebenaran dan petunjuk yang datang dari sisi-Nya ini. Maka, Dia adalah saksi bagiku apabila kalian mendustakannya. Dan Dia juga mengetahui bahwa kesudahan yang baik adalah diperuntukkan bagi kami dan pengikut kebenaran. Sesungguhnya orang-orang kafir tidak akan mendapatkan kebaikan."
Tafsir Jalalayn
(Berkatalah) dapat dibaca waqala dan Qala tanpa memakai Wawu (Musa, "Rabbku lebih mengetahui) (orang yang patut membawa petunjuk dari sisi-Nya) Dhamir yang ada pada lafal 'Indahu kembali kepada Ar Rabb (dan siapa) di'athafkan kepada lafal Man sebelumnya (yang akan ada) dapat dibaca Takunu dan Yakunu (baginya kesudahan yang baik di negeri akhirat) yakni akibat yang terpuji di akhirat; maksudnya dia adalah aku sendiri, keduanya adalah aku sendiri yang berhak menyandangnya dan aku orang yang benar di dalam menyampaikan apa yang diturunkan kepadaku. (Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan orang-orang yang zalim") yakni orang-orang yang kafir.